Sintang Kalbar,- Hampir satu bulan berlalu musibah banjir yang melanda Kabupaten Sintang Kalimantan Barat dan sekitarnya tidak kunjung surut. Kondisi ini membuat sebagian besar warga terisolir. Demi menolong warga yang terkepung banjir, Sedekah Kreatif pun terpaksa menerjang banjir untuk menyalurkan bantuan.
Meluapnya sungai Kapuas dan Sungai Melawai yang bertemu dalam muara, tak ayal membuat ribuan rumah di 12 kecamatan di Kalbar tenggelam dilanda banjir. Salah satunya yang terparaha adalah wilayah Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Mereka yang terisolir, tak dapat berbuat banyak, tempat tinggal terancam genangan air, ekonomi lumpuh, air minum sulit dicari, bahan makanan pun sulit didapat. Sambil menunggu bantuan yang tak pasti, mereka hanya bisa pasrah, kapan banjir akan surut.
Melihat kondisi yang sangat memprihatinkan, Sedekah Kreatif bersama para relawan lainnya, bahu-membahu menggalang dana serta menyalurkan bantuan untuk warga terdampak banjir hingga pedalaman. Koordinator Tanggap Bencana dari Sedekah Kreatif, Muhammad Aries Sustiono menyampaikan, “bahwa bantuan yang diberikan adalah barang yang paling di butuhkan warga. Barang-barang tersebut di antaranya adalah : beras 500 karung, senilai Rp. 56.150.000, minyak goreng 200 botol, ayam 100 Kg, daging sapi 50 kg, gula 100 kg, gas tbung, gamis akhwat 100 pc, baju koko 100 pc, sajadah 200 pc, madu 250 botol, 500 buku dzikir pagi petang, serta ribuan air minum galon.”.
Muhammad Aries menambahkan, “ Sedekah Kreatif terpaksa menerjang banjir, untuk menyampaikan bantuan dari rumah kerumah. Hanya dengan cara itulah mereka di wilayah pedalaman yang terisolir akibat banjir, bisa dibantu. Bantuan yang di salurkan Sedekah Kreatif sendiri senilai Rp 86.621.250”, tutp M Aries.
Sementara itu salah seorang warga yang tinggal di wilayah perkotaan yang terdampak banjir menuturkan, Acyu Annyus misalnya, dia mengaku sejak lama banjir seperti ini belum pernah terjadi, bahkan sampai merendam pasar dan terminal. “Banjir si tiap tahun sering, tetapi tidak setinggi ini, bahkan sampai berhari-hari.
Lebih lanjut Acyu memaparkan, “Barang-barang kita haru diselamatkan, bahkan banyak warga yang mengungsi akibat rumah yang sudah takbisa di tinggali terendam sampai atap. Kami yang bertahan pun pendapatan berkurang, minim sekali. Sedangkan banjir mrendam kami sejak 2 November lalu. Kami pun hanya bisa berharap dan menunggu datangnya bantuan baik pemerintah maupun swasta”.
Sedangkan salah seorang warga yang tinggal di pedalaman dan terisolir akibat banjir melanda, pak Hamdani mengungkapkan, “sudah 3 minggu kami terkepung banjir dan tak bisa kemana-mana. Bekerja tak bisa, aktivitas pun sebatas ditempat kamis ajah. Ekonomi terputus”.
Dengan nada sedih pak Hamdani melanjutkan, banjir ini membuat kami hanya bisa menunggu, menunggu surut dan menunggu bantuan datang”. Sejak 49 tahun dia tinggal disini, baru kali ini sungai Kapuas meluap dan mengakibatkan banjir besar seperti ini, papar pak Hamdani.
Dengan adanya bantuan dari sedekah kreatif beserta para relawan lainnya, tidak lupa para terdampak banjir yang menerima bantuan melalui Sedekah Kreatif ini, mengucapkan terimakasih.
roli/gawah.com