Mengapa Puasa Asyura Harus Disertai Puasa Tasu’a? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Ustadz Khalid sedang isi ceramah di salah satu Masjid. (Foto: Tangkapan layar Youtube)
Jakarta - Bulan Muharram memang memiliki keutamaan khusus, siapa yang berpuasa Asyura atau puasa sehari di bulan Muharram maka Allah Subhanahu Wata’ala akan menghapuskan dosa dan kesalahannya selam setahun yang lalu. Namun mengapa puasa Asyura harus disertai puasa Tasu’a, atau ditambah puasa sehari. Begini penjelasan Ustadz Khalid Basalamah.
Ustadz Khalid Basalamah yang memiliki nama lengkap Prof. Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah, Lc. M.A. dalam ceramahnya di kanal Youtube Khalid Basalamah Official mengatakan, https://www.youtube.com/watch?v=jZ0F7djXy7I "Tanggal 9 dan tanggal 10 adalah sunnahnya kita puasa dua hari. Nabi ﷺ perintahkan kita puasa dihari Tasu’a dan Asyura. Tasu’a diambil dari kata-kata tis’a yang berarti sembilan, dan ini dimaksudkan adalah sembilan Muharram. Asyuro dari kata-kata asyr yang berarti sepuluh Muharram. Hadits Nabi ﷺ. Kenapa puasa Asyura 10 Muharram harus puasa Tasu'a tanggal 9 Muharram juga? Agar puasa yang kita lakukan tidak sama dengan Yahudi. Sebagaimana Beliau ﷺ bersabda di dalam hadits riwayat Tirmidzi dengan hadits hasan shahih.”
Lebih lanjut Ustadz Khalid menjelaskan, berangkat dari hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma beliau menceritakan, “Pada Saat Nabi ﷺ melaksanakan puasa Asyura dan memerintahkan sahabat untuk melaksanakannya, wahai utusan Allah hari ini, kita yang sedang Anda suruh puasa ini yang sedang diagung-agungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani sementara mereka tidak sejalan dengan kita, maka Nabi ﷺ bersabda, pada hari itu pas hari Asyura orang-orang lagi puasa Nabi juga lagi puasa, maka Nabi mengatakan ‘Kalau begitu kalau kita masih hidup tahun depan, kita akan ikutkan puasa ini sepuluh dengan sembilan dengan izin Allah, hanya saja sebelum tiba Muharram tahun depan wafatlah Nabi ﷺ. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari.’”
“Oleh karena itu teman-teman maksimalkanlah waktu untuk beribadah. Jika berhalangan berpuasa di tanggal 9, maka berpuasalah di tanggal 10 dan 11 Muharram, dan jika kalian ragu akan penentuan tanggal 10 Asyura, maka berpuasalah di tanggal 9, 10 dan 11 Muharram, tujuannya adalah agar mendapat keutamaan puasa 10 Muharram, serta puasa kita tidak sama dengan orang yahudi, meskipun mereka saat ini sudah tidak puasa di tanggal 10 Muharram.” Pungkas Ustadz Khalid Basalamah.
Gazwah.com